Apa sih yang Google Mau?
Pada
Februari 2007, Google digunakan oleh 48,1 persen pencari di seluruh
Amerika Serikat – hampir dua kali Yahoo (28,1 persen) dan lebih dari
empat kali pemakai MSN (sekarang Bing – 10,5 persen) – Sumber: comScore,
Februari 2007 (http://www.comscore.com/press/release.asp?press=1255).
Ya, memang angka yang menunjukkan kuasa ‘the almighty Google‘,
angka yang ditampilkan juga menunjukkan bahwa pangsa pasar Google masih
berkembang, Yahoo belum bisa mengimbangi, dan MSN semakin merosot. MSN
yang kemudian menjadi Bing sekarang ini mulai melakukan berbagai inovasi
untuk memperkuat pijakannya di pasar pencarian.
Sepertinya memang
tidak heran kenapa Google bisa menguasai pasar sebesar itu. Sejak awal
Google menempatkan dirinya ‘murni’ sebagai mesin pencari, Yahoo
terlanjur dikenal sebagai portal dan MSN telat ‘ikut balapan’. Positioning dan
fokus Google pada pencarian, digabungkan dengan eksistensinya sebagai
pionir teknologi pencari (Google pernah menyediakan jasa pencarian untuk
Yahoo pada masa-masa awal) membuat Google jauh di depan dan sulit
dikejar.
Bagi kita sebagai search marketer, berarti kita
harus memperhatikan apa yang dibilang ‘si mbah’ Gugel, khususnya pada
apa yang menjadi tujuan Google sebagai mesin pencari.
Bagi Google, ranking berarti perkara menemukan halaman web yang paling relevan (relevance) dengan apa yang dicari, berasal dari sebuah website yang ‘terpercaya’ (trusted) dan dianggap memiliki otoritas (authority) pada subjek yang dicari.
Relevansi (Relevance)
Relevance
diukur berdasarkan informasi yang bisa dibaca oleh mesin pencari dari
sebuah halaman web. Seperti yang saya jelaskan di artikel ini; Komponen SERP: Search Engine Results Page, setiap halaman web (web page) anda yang dapat dibuka publik bisa berperan sebagi entry point bagi website anda, dan anda bisa (dan harus) meng-optimize situs tersebut supaya tiap halaman menyasar kata kunci (keyword) yang beda namun masih terkait.
Ada beberapa faktor yang digunakan pada halaman web untuk mengukur relevansi, dua yang paling utama adalah tag Title dan “penggunaan” keyword.
Kalau
sebuah halaman bicara tentang ‘how to lose weight’ dan pencari
menggunakan kata kunci ‘how to build a boat’, maka halaman ini tidak
akan dianggap relevan dan tidak akan tercantum pada hasil pencarian.
Beda halnya apabila sebuah halaman bicara tentang ‘building your own
boat on a budget’, halaman ini bisa dianggap mempunyai tingkat relevansi
sedang terhadap query pencarian (search query) sehingga berpeluang muncul pada SERP (Search Engine Results Page).
Aspek relevansi adalah bagian dari on-page SEO,
yaitu modifikasi/optimalisasi yang anda lakukan pada halaman-halaman
website anda untuk meningkatkan posisi di mesin pencari. Aspek ini fokus
pada upaya meningkatkan relevansi atau keterkaitan halaman-halaman
situs terhadap kata kunci yang diincar (tenang, on-page SEO akan dikupas
juga).
Artikel ini dipotong dulu di sini. Bagian dua nanti akan menjelaskan tentang trust dan authority. Stay tune.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar